Bagaimana merancang kepuasan kerja dalam dunia profesi?
Ya ini bukan pekerjaan yang sederhana, terutama terhadap kaum knowledge workers, kaum profesi dan manajer yang kian hari aspirasi nya makin meningkat dan terhubung dengan dunia global. Sebagian praktisi  HR merancang paket kompensasi dan benefit, atau yang sering disebut Comben.Tidak ada yang salah dalam hal itu rancangan teknis seperti itu.  Namun dalam bahasan ini, saya ingin mengajak Anda untuk melihatnya dari sisi general Manajemen.Sisi yang lebih esensial. Dengan demikian kita bisa menciptakan suatu reward intanglible, yang membuat orang terenyum bangga. Bangga ketika mereka telah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Bangga karena kelak mereka bisa menceritakan dengan mata berbinar binar tentang apa yang telah mereka kerjakan. Kemampuan men-desain kepuasan kerja akan mempengaruhi  retensi terhadap pekerja yang berprestasi, dan pada saat yang bersamaan akan bisa menarik berbagai bintang human capital yang ada diluar untuk bergabung.

Dari mana datangnya Work Satisfaction itu?Work satisfaction itu akan muncul kalau kita bisa menuntaskan suatu target dan tantangan pekerjaan. Semakin sulit dan komplek tantangan yang harus dihadapi, dan ketika berhasil ditaklukan,  ia akan memberikan kepuasan yang besar. Anda bisa melihat senyum yang merekah puas.Tanda kemenangan.  Jadi kalau tidak ada set target, akan mustahil mendapatkan kepuasan kerja.
Apa yang harus dilakukan ketika target pekerjaan berhasil ditaklukan? Ketika suatu tantangan berhasil ditaklukan, kita perlu berhenti sejenak dan merayakannya.Inilah hadiah terbesar, yang bisa diberikan oleh sebuah pekerjaan.The Intangible reward, sebuah rasa kepuasan yang hakiki. Sebuah rasa  bangga karena berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan.  Semakin sulit dan kompleks tantangan yang bisa ditaklukan, maka the Joys of works akan semakin besar.  Orang –orang akan berkata: wow, we feel great.  Ada perasaan “hebat’ yang tidak bisa didiskripsikan, kecuali kalau orang mengalaminya sendiri.
Hal ini akan memberikan kepuasaan yang sepadan. Hal-hal accomplishement seperti ini lah yang akan diceritakan pada orang lain. Pencapaian seperti inilah yang akan mereka kenang atau dikenang oleh sejawat dan orang lain.  Orang-orang yang berjerih lelah dan berkontribusi perlu diajak untuk merayakannya. Hal ini akan menumbuhkan ownership. Akan ada emotional bonding yang hebat dibalik pencapaian. Hal ini menunjukkan We values accomplishment: bahwa perseroan sebagai organisasi menghargai prestasi. Menghargai berbagai breakthrough yang telah berhasil mereka terobos dan pecahkan.  Hanya dengan accomplishement dan aknowledgment seperti ini, semua orang yang terlibat dalam suatu pekerjaan akan pulang dengan rasa bangga. Mereka akan berjalan dengan langkah kemenangan.

Kepuasan kerja dan Masterpiece
Kepuasan kerja itu hanya bisa datang kalau kita bisa menciptakan masterpiece.Dan masterpiece itu tidak mungkin tidak, dilahirkan pada suatu setting pekerjan yang menantang nyali dan penuh tantangan besar. Ini seperti kalau kita mau mendirikan sebuah kota diatas bukit. Tentu saja, amat tidak mudah, untuk membangun sebuah struktur diatas bukit. Tantangan medan akan sulit sekali. Namun kalau kota itu sudah berdiri, dan kita sudah diatas bukit dan selesai mendirikannya, terus  melihat kebawah, maka wow.Akan ada rasa kepuasan yang besar.Ada special moments, ketika pekerjaan besar berhasil ditaklukkan.Kepuasan itu muncul kalau kita bisa menaklukan tantangan. Semakin besar tantangan, kepuasan akan makin besar. Apalagi sesuatu yang dianggap tidak mungkin diawal,—dalam tahap gagasan pekerjaan- lalu kita berhasil menyelesaikan misi tersebut, maka makin besar lah kepuasan kerja itu.

Hal yang sama berlaku dalam dunia pekerjaan bisnis-korporat.  Misi yang mendatangkan kepuasan mental yang besar, adalah misi yang menantang nyali. Kalau tidak ada elemen menantang & beresiko, warna kejiwaan kita akan work life  akan amat datar. Tidak ada sensasi gelombang naik turun. Dan hidup  itu sendiri akan amat membosankan dan membuat orang menjadi jenuh dan suntuk.  Kalau  tantangan  sudah ditaklukan dan target tercapai, kita pasti akan bisa melihat senyum kepuasan corporate citizen. Target bukan lagi beban kerja, tapi sebuah medium untuk mendapat kepuasan kerja yang besar.Dan tentu saja menjadi amat wajar, setiap selesai penaklukkan sebuah target, kita merayakannya bersama.Perayaan atas keberhasilaan ini perlu, supaya iklim kerja berimbang. Dengan perayaan, unsur fellowship, kohesivitas  dan confidence level meningkat; dan kita terpacu untuk menaklukkan target lainnya yang lebih tinggi dan menantang nyali.
Saya paham, dan saya pikir anda juga akan setuju, bahwa perjalanan dan perjuangan corporate citizen menuju kwadran puncak  ini tidaklah mudah. Perlu investasi keringat, pikiran,waktu dan biaya yang tidak sedikit. Dan sepanjang proses tersebut,  hal- hal seperti ini menguras tangki emosi, intelektual  dan fisik yang ada. Dan corporate citizen, siapapun itu, tidak bisa diajak untuk tancap performance terus-menerus.  Jadi apa yang harus kita perbuat agar tidak exhausted ditengah keberhasilan? Ya seperti yang telah disebut diatas tadi: kita  Merayakannya! Yes kita perlu merayakan setiap fase keberhasilan dalam menaklukan sebuah target.  Memberi reward pada diri sendiri, atas keberhasilan yang telah dicapai. Adakan beberapa event rest & recreation secara korporat, yang dirancang secara baik dan mengesankan, supaya ada pengendoran syaraf neural sedikit, sehingga impact relaksasi tersebut bisa dipakai  sebagai cadangan sumberdaya untuk pendakian selanjutnya
Mengapa kita perlu merayakannya? Dengan celebration seperti itu, kita memberikan impresi yang kuat dalam memory, yang kelak akan dipakai sebagai reminder bahwa kita secara kolektif telah melakukan hal-hal besar. Kita mengingatkan diri sendiri bahwa  hal- hal yang dahulunya kita duga kita tidak sanggup,  kini kita telah membuktikan kebalikannya.  We did it!  Impresi yang kuat dan berkesan seperti ini  akan menjadi alat bantu motivasi  yang hebat  untuk mengingatkan kita untuk terus-berprestasi.  Berprestasi melewati dan memecahkan ambang rekor pencapaian yang telah dibuat sebelumnya.   Dengan sudut pandang seperti itu, organisasi akan melihat rest&recreation sebagai investasi untuk kepentingan values creation jangka panjang. Ia tidak akan lagi dipandang sebagai sebuah pemborosan expense, apalagi penghamburan.

Perlu diingat, kalau sebagai organisasi, perseroan melakukan perayaan atau company gathering, tanpa ada dasar atas suatu penaklukan tantangan, maka gathering seperti itu mungkin hanya akan ada gunanya satu- dua kali! Terutama untuk hubungan sosial corporate citizen, tapi setelah itu tidak ada artinya.Wajar saja, karena dalam gathering seperti itu tidak ada hal-hal dan pengalaman seru yang bisa diceritakan.Tidak ada review, sharing dan flash back; dan akhirnya yang ada hanya courtesy dan basa-basi seremonial.Dan hal-hal seperti ini yang akhirnya membuat orang menjadi bosan dan kehilangan minat untuk hadir dalam gathering berikutnya.   Pengalaman-pengalaman seperti itu akhirnya akan membuat manajemen beranggapan corporate gathering atau kegiatan rest & recreation sebagai pemborosan expenses.
End-

Hendrik Lim, MBA